wikimu.com Surabaya mengadakan wisata untuk datang langsung ke jantung pertahanan Angkatan Laut kita, di Pangkalan TNI AL Tanjung Perak, Surabaya, 17 Juli mendatang.
Tanjung Perak adalah pusat komando Armada RI untuk kawasan Timur. Surabaya juga menjadi tempat untuk menggembleng taruna-taruna laut, agar berdiri tegak menjaga kedaulatan laut RI. Di pangkalan ini rencananya kita akan mengunjungi 2 jenis kapal perang (tentatif, tergantung kebijakan dari pihak TNI AL) dan monumen Jalesveva Jayamahe.
Biaya Rp 60.000,00/orang (makan siang, transportasi).
Gimana berminat untuk gabung ?
Beberapa rekan dari Jakarta yang bergabung ada dua Opsi :
1. langsung menuju ke Surabaya, kumpul di Taman Bungkul jl Raya Darmo pukul 09.00 WIB tepat.
2. Opsi kedua adalah bareng-bareng berangkat ke Surabaya dari Jakarta menggunakan kereta ekonomi. Ini perjalanan ala backpacker, tidak hanya ke pangkalan TNI AL, tapi juga eksplorasi kota Surabaya. Untuk lebih jelasnya bisa lihat di itenerary yang sudah kami coba buatkan. Quota Perjalanan ala backpacker ini untuk 10 Orang.
Buat teman-teman yang mau ikut opsi kedua, silakan reply email ini ke Rizky@3finnovations.com atau hubungi 085810178966 dengan menyebut nama, jumlah orang dan no ponsel. Terakhir pendaftaran tgl 12 Juli 2010.
Email balasan dari anda akan direply dengan no Rekening untuk mentransfer biaya tiket kereta ekonomi PP, penginapan 1 malam, dan biaya wisata kapal Perang. Rp. 210.000,-
salam, M. Ikmart Rizky
rizky@3finnovations.com
ITINERARY PERJALANAN
Jumat 16 Juli,
15.00 – 15.30 Kumpul Di Stasiun Senen, Kenalan Sesama Peserta yang berangkat bareng
15.30 – 06.00 Perjalanan Di Kereta Menuju Surabaya. Kereta ( ekonomi ) kalau lihat disitus kereta Api biayanya adalah 47 rb
Sabtu 17 Juli,
06.00 – 07.30 Bersih – Bersih Dan sarapan pagi ( biaya masing – Masing )
07.30 – 08.30 Mengunjungi masjid Cheng Ho
Pada abad ke-15 di masa Dinasti Ming (1368-1643) orang-orang Tionghoa dari Yunna mulai berdatangan menyebarkan Agama Islam, terutama di Pulau Jawa. Tak dapat disangkal bahwa laksamana Cheng Hoo alias Sam Poo Kong alias Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada yang dipimpinnya mendarat di pantai Si ongan, Semarang. Selain menjadi utusan Kaisar Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit, ia juga bertujuan menyebarkan Agama Islam. Berkaitan dengan sejarah tersebut, dibangun masjid dengan arsitektur khas Tiongkok, di areal komplek Gedung Serba Guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa timur Jl. Gading No.2 (Belakang TMP Kusuma Bangsa) yang diberi nama “Masjid Muhammad Cheng Hoo”. Luasnya 231 m², berkapasitas 200 orang. Bangunan utama seluas m².
Artikel dan foto bisa dilihat di : http://evy900.multiply.com/photos/album/37/Mengunjungi_Cina_dan_Thailand_dalam_1_hari_-_1_Juli_2006
08.30 - 09.30 Ke meet point wisata kapal perang di Taman Bungkul jl Raya Darmo
Salah satu tempat rekreasi yang tidak pernah 'tidur' di kota Surabaya adalah Taman Bungkul. Di lokasi tersebut, terdapat beraneka mainan untuk anak-anak hingga makanan khas Suroboyoan. Taman Bungkul Surabaya dikatakan tidak pernah 'tidur' karena di lokasi tersebut adalah gratis mulai pagi hingga pagi hari berikutnya tidak pernah berhenti ada saja orang di lokasi tersebut. Pagi hari, umumnya di lokasi tersebut dipergunakan untuk senam dan berolahraga.
Artikel taman Bungkul lainnya bisa dibaca di http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=5604 dan http://www.wijanarko.net/2010/07/nyantai-di-taman-bungkul-surabaya.html
09.30 - 14.00 Wisata Kapal Perang + Lunch
Di pangkalan ini rencananya kita akan mengunjungi 2 jenis kapal perang (tentatif, tergantung kebijakan dari pihak TNI AL) dan monumen Jalesveva Jayamahe.
Monumen ini berbentuk patung setinggi 30,6 meter yang ditopang oleh Gedung setinggi 30 meter. Patung ini menggambarkan seorang Perwira TNI Angkatan Laut lengkap dengan pedang kehormatannya berdiri tegak menatap ke arah laut dengan penuh keyakinan dan kesungguhan siap menerjang ombak dan menempuh badai menuju arah yang telah ditunjukkan yaitu cita-cita bangsa Indonesia. Makna lain dari sosok patung ini adalah sebagai tanda kesiapan estapet pengabdian dari generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan gedung penopangnya berfungsi sebagai Museum TNI AL dan ruang pertemuan eksekutif. Monumen yang dibangun atas inisiatif Kepala Staf TNI Angkatan Laut pada waktu itu, Laksamana TNI Muhamad Arifin dan dirancang oleh Nyoman Nuarta tersebut dapat berfungsi pula sebagai menara Lampu Pemandu (Mercu Suar) bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitarnya.
14.00 - 14.30 Perjalanan ke Museum Santet
14.30 – 16.00 Wisata ke Museum Santet (kalo buka), alternative Kota Tua Surabaya
Museum Kesehatan yang berlokasi di Jl. Indrapura 17 Surabaya. Ya, di museum yang kerap disebut orang sebagai museum santet ini, cukup menyediakan catatan ilmiah dari hasil penelitian bidang kesehatan yang berkembang di tanah jamrud katulistiwa ini. Di salah satu ruang pamernya, terdapat etalase khusus yang menyimpan segala hal menyangkut santet. Ada alat santet berbentuk mangkok gerabah dan boneka orang dengan perut tertancap paku. Ada telor busuk, rambut, benang, dan banyak lagi. “Alat santet itu kita dapatkan dari dukun santet asli. Sedangkan yang ada di sekitarnya adalah barang-barang yang berhasil di keluarkan dari tubuh orang yang terkena santet,” jelas Mubaroch, Kepala Subbid Jaringan Informasi dan Perpustakaan Puslitbang Sisjakkes (Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan). Artikel dan foto lainnya bisa dilihat di http://www.wijanarko.net/2010/02/museum-kesehatan-dr-adhyatma-mph.html atau http://www.wijanarko.net/2010/06/menelusuri-kota-tua-surabaya-surabaya.html
16.00 – 16.30 Perjalanan Ke Kapal Selam
16.30 – 18.00 Museum Kapal Selam – sebelah Delta Mal Surabaya
Kapal selam yang berada di tepi Kalimas ini bernama KRI Pasopati 410. Kapal ini berjenis SS tipe Whiskey Class yang dibuat pada tahun 1952 di Rusia dan mulai digunakan oleh TNI Angkatan Laut pada 15 Desember 1962. KRI Pasopati memiliki panjang 76 meter dan lebar 6,30 meter, kecepatan maksimum di atas permukaan laut kapal ini adalah 18,3 knot, sedangkan kecepatan maksimal di bawah permukaan laut adalah 13,5 knot. Artikel dan foto lainnya bisa dilihat di http://www.wijanarko.net/2010/02/museum-kapal-selam.html
18.00 - 19.00 Check in hotel, Wisata Kuliner Malam Surabaya dan membeli oleh - oleh
Minggu 18 Juli,
05.00 - 07.00 Bersih - bersih dan sarapan
07.00 – 08.00 Perjalanan ke Pura Jagad Karana
08.00 – 09.00 Pura Jagad Karana
Pura Jagad Karana berada di jalan Gresik-Surabaya. Pura Jagad Karana ramai dikunjungi oleh umat Hindu umumnya pada hari sabtu malam, Galungan, Kuningan, Nyepi, Saraswati dan lain sebagainya. Bentuk Pura Jagad Karana ini dikelilingi oleh benteng yang cukup tinggi. Dan Pura Jagad Karana dibangun diatas tanah lapang dimana tanah sekitarnya telah dipaving sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Foto – foto bisa dilihat di http://eastjava.com/blog/2009/07/09/surabaya-jagat-karana-temple/
09.00 – 09.30 Perjalanan Ke House of sampurna
09.30 – 12.00 House of sampurna
Museum House of Sampoerna pasti menawarkan pengalaman menarik bagi para pengunjungnya. Kisah keluarga pendiri Sampoerna dikemas dalam berbagai foto dengan sentuhan ornamen klasik tempo dulu, lengkap dengan fasilitas yang digunakan dalam produksi rokok saat masih menggunakan peralatan tradisional. Didalam museum ini anda bisa menemukan berbagai macam jenis-jenis tembakau dan cengkeh serta cara pemrosesannya, mulai dari pencampuran, hand-rolling dan pengemasan, pencetakan, sampai pemolesan akhir sebelum rokok-rokok tersebut dipasarkan ke konsumen. Tak hanya itu, benda-benda langka seperti sepeda 'unta', meja, kursi, lemari, dan lampu kuno, telepon model zaman dulu, sepeda motor unik, oven tradisional Sumbawa, peralatan drum band dan marching band lengkap dengan seragamnya, tiruan warung tradisional, brankas model kolonial Belanda, dan lain-lain juga bisa anda jumpai disini.
Artikel lainnya bisa dilihat di http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=12730
12.00 – 13.00 Makan Siang
13.00 - 14.00 Perjalanan Ke Gereja Katholik Santa Perawan Maria
14.00 – 15.00 Gereja Katholik Santa Perawan Maria
Bentuk bangunannya yang artistik dan bergaya ghotik merupakan perpaduan arsitektur yang sangat menarik dan unik dikalangan arsitektur bangunan. Gereja Katholik kelahiran Santa Perawan Maria merupakan gereja yang cukup tua di kota Surabaya.Sebelum dibangunnya Gereja Katholik kelahiran Santa Perawan Maria ini, sudah dibangun sebuah Gereja Katholik pertama di Surabaya bergaya Eropa yang terletak dipojok jalan Kepanjen dan Kebonrojo. Pada awalnya dua orang pastor pada tanggal 12 Juli 1810, Hendricus Waanders dan Phillipus Wedding datang dari Belanda dengan kapal ke Surabaya. Yang kemudian Pastor Wedding pergi ke Batavia. Dan Pastor Waanders menetap di Surabaya.Pastor Waanders sering mengaadakan misa untuk umat Katholik di Surabaya. Yang kemudian dari hari ke hari jumlah jema'at Katholik semakin bertambah yang kemudian membuat umat Katholik berencana membangun sebuah gereja katholik.
Artikel dan foto lainnya bisa dilihat di : http://atanck.blogspot.com/2009/08/surabaya-gereja-katolik-kelahiran-santa.html
15.00 - 15.30 Ke stasiun
15.30 - 06.00 Perjalanan pulang
# Info+FAQ
#book
alas kedaton
ambarawa
bali
baluran
bandung
batu belayar
batukaras
baturaden
belitung
bengkulu
binuangen
bira
blitar
bodogol
bogor
boscha
bromo
bulat
bunaken
buni ayu
cangkuang
carita
ciantir
ciberang
cicatih
cidaon
cijulang
cilacap
cileunca
ciramea
cirebon
ciremai
cisolok
citatih
citumang
ciwidey
cobanrondo
depok
dieng
garut
gede
gili trawangan
goa lalay
greencanyon
gua walet
guci
gunung tanggang
halimun
handeuleum
harapan
ijen
jimbaran
jogja
kampungawan
kampungnaga
karangcopong
karangtaraje
karimunjawa
kawahputih
kayuangin
kediri
kelapa
kelud
kepulauan seribu
kiluan
kintamani
komodo
kota
kotok
krakatau
kumang-kumang
kuningan
laguna pari
lamajan
lampung
lembang
lengkuas
lido
lombok
macau
madakaripura
majapahit
malabar
malang
malimping
malioboro
medan
megamendung
museum
museum nasional
nusakambangan
onrust
palayangan
pamagaran
pameran
panaitan
pangalengan
pangandaran
panggang
pangrango
paniis
panjaliran
papuma
paralayang
parapat
pari
payung
pekalen
pengalengan
perak
peucang
porong
pramuka
puhsarang
pulau dua
pulau kelapa
puncak
purbalingga
putri
rakata
ranukumbolo
ranupane
salak
samosir
sawarna
sebaru
sebesi
selecta
semakdaun
semarang
semeru
sempu
sendang gile
senggigi
sepa
serayu
singapura
situbondo
sukabumi
sukawati
surabaya
tanah lot
tanjung aan
tanjung kelayang
tanjung layar
tanjung tinggi
tasikmalaya
tidung
tiu kelep
toba
trowulan
ujunggenteng
ujungkulon
untungjawa
wayang
welirang
copas dari milis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(112)
-
▼
Juli
(27)
- Pesona Ujung Genteng, 31 Juli - 1 Agustus
- Ujung Genteng, 31 Juli-1 Agustus 2010
- Pramuka - 2D1N, 31 Jul - 1 Aug 2010
- Escape to Bromo, 30 Juli-1 Agustus 2010
- Exotic Karimun Jawa on July 30 – August 02, 2010
- Exclusive Totally Exploring Kiluan Bay, 30 Juli - ...
- FAQ: Taman Nasional Gunung Halimun Salak
- Tidung yuk, 24-25 juli
- Pengalengan, 24-25 Juli 2010
- Go Belitung Island for Backpacker, 23-25 Juli 2010
- Desa Sawarna part II, 23-25 Juli 2010
- Tour Bali 3D2N
- PTD: Pulau Untung Jawa & Pulau Onrust, 18 Juli 2010
- Jelajah 7 Pulau, 17-18 Juli 2010
- Jalan ke Sawarna yuk temans , 16-18 Juli 2010
- Wisata Kapal Perang TNI AL Surabaya ala Backpacker...
- FunTrip to Sawarna, 16 – 18 Juli 2010
- Lombok Island Adventure Trip, 16-18 Juli 2010
- Medan - Parapat - Toba - Samosir, 15-18 Juli 2010
- Lombok Island Adventure Trip, 16-18 Juli 2010
- Sawarna, Karang Taraje, Cisolok Hotspring, 9-11 Ju...
- Trip Tidung 3 – 4 Juli 2010
- Wayang Suket, Museum Nasional, 3 Juli 2010
- Jelajah Pesona Pangandaran, 3-4 July 2010
- Adventure Krakatau & Sebesi Island, 2-4 Juli
- Discovery Dive Ujung Kulon, 1-4 Juli 2010
- Plesiran Tempo Doeloe: Malang-Blitar-Kediri, 1-4 J...
-
▼
Juli
(27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar